Mengetahui Macam-Macam Balutan Luka
Macam-Macam Balutan Luka - , Kulit merupakan salah satu indera yang berfungsi sebagai pertahanan badan terhadap ancaman lingkungan luar. Kulit melindungi badan dari kerusakan akhir mekanik, iradiasi, pengaruh termal, kimia, dan masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh. Apabila kulit mengalami luka maka sanggup menimbulkan hilangnya fungsi santunan oleh kulit. Luka tersebut apabila tidak ditangani secara benar maka sanggup menimbulkan basil masuk ke jaringan yang lebih dalam sehingga menimbulkan perlawanan badan serta sanggup menimbulkan resiko infeksi.
Seringkali banyak luka-luka kecil yang sembuh tanpa perhatian, hal ini sanggup terjadi jikalau seseorang yang mengalami luka tersebut mempunyai suplai darah yang cukup, sistem kekebalan yang utuh serta status nutrisi yang baik sehingga proses penyembuhan lukanya menjadi cepat dan baik. Tetapi apabila seseorang mempunyai luka yang besar atau lebar atau luka yang disengaja khususnya insisi operasi tentunya harus memerlukan pengawasan dan perawatan yang baik lantaran jenis luka ibarat ini tidak sanggup dibiarkan sembuh dengan sendirinya.
Secara definisi, luka ialah rusaknya kontinuitas dari jaringan tubuh. Ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan luka. Misalkan luka tertutup yang menjelaskan luka yang tidak terjadi kerusakan pada permukaaan kulit. Ada pula istilah luka terbuka yang menggambarkan terjadinya kerusakan pada kulit atau membran mukosa akhir luka. Selain itu juga ada istilah luka sengaja (intensional) dan luka tidak sengaja (inkontensional). Luka sengaja ibarat namanya maka luka ini disebabkan secara sengaja misalkan luka akhir suntikan jarum ataupun luka akhir operasi. Sedangkan luka inkontensional ialah luka yang terjadi secara tidak sengaja, biasanya terjadi akhir kecelakaan sehingga luka inkontensional juga sering disebut luka kecelakaan. Selain istilah-istilah tersebut ada juga aneka macam macam jenis luka berdasarkan penyebabnya. Apa sajakah itu?
1. Luka Insisi/Luka Iris
Merupakan jenis luka yang dibentuk secara sengaja atau tidak sengaja oleh alat yang tajam, ibarat luka akhir pisau atau pisau bedah operasi.
2. Luka Kontusio
Kontusio merupakan jenis luka yang tidak disengaja. Luka kontusio dihasilkan akhir benturan benda yang tumpul. Biasanya kulit tetap utuh tetapi jaringan di bawahnya dan pembuluh darah rusak. Pada luka tertutup, kulit kelihatan memar. Misalkan cedera kepala.
3. Luka Abrasi
Merupakan luka yang terjadi akhir geseran atau garukan pada kulit, secara tidak sengaja, ibarat ketika seorang anak terjatuh pada lututnya terjadi goresan, atau secara disengaja ketika andal bedah plastik menghilangkan jaringan parut melalui teknik pembedahan erosi dermis.
4. Luka Tusuk atau Punktur
Merupakan jenis luka yang dibentuk oleh benda yang tajam yang memasuki kulit dan jaringan di bawahnya. Contoh luka punktur ialah luka akhir jarum pada ketika injeksi/disuntik; punktur yang tidak disengaja terjadi bila paku menusuk ganjal kaki bila paku tersebut terinjak.
5. Luka Laserasi
Luka ini terjadi apabila kulit tersobek secara kasar. Jenis luka ini biasanya terjadi secara tidak disengaja, misalkan luka yang disebabkan oleh kecelakaan kemudian lintas.
6. Luka Penetrasi
Luka ini terjadi dikarenakan benda yang terdorong masuk ke kulit atau membran mukosa. Biasanya luka ini terjadi akhir ketidaksengajaan misalkan benda yang masuk ibarat kepingan metal atau peluru, berada dalam jaringan di bawah kulit; projektil meninggalkan suatu terusan melewati jaringan yang sanggup tertutup secara lengkap.
1. Fase Inflamasi
Fase Inflamasi merupakan fase awal yang terjadi pada awal luka. Seperti namanya inflamasi yang berarti peradangan maka pada fase ini luka akan terjadi peradangan akhir trauma mendadak ibarat merah, nanah dan lain sebagaina. Fase awal ini terlihat selama beberapa hari pertama sesudah cedera.
2. Fase Proliferasi
Fase ini biasanya dimulai pada 4-5 hari sesudah terjadinya cedera. Fase ini juga disebut dengan fase fibroplasias dikarenakan pada luka nantinya akan muncul fibroplast. Fibroplast ini yang berfungsi untuk menyembuhkan luka dan perbaikan sel-sel jaringan luka. Biasanya fase ini akan berakhir dalam waktu dua minggu.
3. Fase Maturasi
Seperti namanya maturasi maka luka akan terjadi proses pematangan pada fase ini. Proses pematangan ini terdiri dari absorpsi kembali jaringan yang berlebih, pengerutan luka sesuai dengan gaya gravitasi dan jadinya perupaan kembali jaringan yang gres terbentuk. Fase ini sanggup berlangsung berbulan-bulan sesuai jenis dan lebarnya luka.
Seringkali banyak luka-luka kecil yang sembuh tanpa perhatian, hal ini sanggup terjadi jikalau seseorang yang mengalami luka tersebut mempunyai suplai darah yang cukup, sistem kekebalan yang utuh serta status nutrisi yang baik sehingga proses penyembuhan lukanya menjadi cepat dan baik. Tetapi apabila seseorang mempunyai luka yang besar atau lebar atau luka yang disengaja khususnya insisi operasi tentunya harus memerlukan pengawasan dan perawatan yang baik lantaran jenis luka ibarat ini tidak sanggup dibiarkan sembuh dengan sendirinya.
Secara definisi, luka ialah rusaknya kontinuitas dari jaringan tubuh. Ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan luka. Misalkan luka tertutup yang menjelaskan luka yang tidak terjadi kerusakan pada permukaaan kulit. Ada pula istilah luka terbuka yang menggambarkan terjadinya kerusakan pada kulit atau membran mukosa akhir luka. Selain itu juga ada istilah luka sengaja (intensional) dan luka tidak sengaja (inkontensional). Luka sengaja ibarat namanya maka luka ini disebabkan secara sengaja misalkan luka akhir suntikan jarum ataupun luka akhir operasi. Sedangkan luka inkontensional ialah luka yang terjadi secara tidak sengaja, biasanya terjadi akhir kecelakaan sehingga luka inkontensional juga sering disebut luka kecelakaan. Selain istilah-istilah tersebut ada juga aneka macam macam jenis luka berdasarkan penyebabnya. Apa sajakah itu?
Macam Macam Luka
Luka apabila dibagi berdasarkan bagaimana cara mereka didapat dan luas kulit yang terkena maka sanggup dibagi menjadi 6 macam, yaitu:1. Luka Insisi/Luka Iris
Merupakan jenis luka yang dibentuk secara sengaja atau tidak sengaja oleh alat yang tajam, ibarat luka akhir pisau atau pisau bedah operasi.
2. Luka Kontusio
Kontusio merupakan jenis luka yang tidak disengaja. Luka kontusio dihasilkan akhir benturan benda yang tumpul. Biasanya kulit tetap utuh tetapi jaringan di bawahnya dan pembuluh darah rusak. Pada luka tertutup, kulit kelihatan memar. Misalkan cedera kepala.
3. Luka Abrasi
Merupakan luka yang terjadi akhir geseran atau garukan pada kulit, secara tidak sengaja, ibarat ketika seorang anak terjatuh pada lututnya terjadi goresan, atau secara disengaja ketika andal bedah plastik menghilangkan jaringan parut melalui teknik pembedahan erosi dermis.
4. Luka Tusuk atau Punktur
Merupakan jenis luka yang dibentuk oleh benda yang tajam yang memasuki kulit dan jaringan di bawahnya. Contoh luka punktur ialah luka akhir jarum pada ketika injeksi/disuntik; punktur yang tidak disengaja terjadi bila paku menusuk ganjal kaki bila paku tersebut terinjak.
5. Luka Laserasi
Luka ini terjadi apabila kulit tersobek secara kasar. Jenis luka ini biasanya terjadi secara tidak disengaja, misalkan luka yang disebabkan oleh kecelakaan kemudian lintas.
6. Luka Penetrasi
Luka ini terjadi dikarenakan benda yang terdorong masuk ke kulit atau membran mukosa. Biasanya luka ini terjadi akhir ketidaksengajaan misalkan benda yang masuk ibarat kepingan metal atau peluru, berada dalam jaringan di bawah kulit; projektil meninggalkan suatu terusan melewati jaringan yang sanggup tertutup secara lengkap.
Proses Penyembuhan Luka
Pada dasarnya luka sanggup sembuh apabila melewati 3 proses regenerasi penyembuhan luka yaitu meliputi:1. Fase Inflamasi
Fase Inflamasi merupakan fase awal yang terjadi pada awal luka. Seperti namanya inflamasi yang berarti peradangan maka pada fase ini luka akan terjadi peradangan akhir trauma mendadak ibarat merah, nanah dan lain sebagaina. Fase awal ini terlihat selama beberapa hari pertama sesudah cedera.
2. Fase Proliferasi
Fase ini biasanya dimulai pada 4-5 hari sesudah terjadinya cedera. Fase ini juga disebut dengan fase fibroplasias dikarenakan pada luka nantinya akan muncul fibroplast. Fibroplast ini yang berfungsi untuk menyembuhkan luka dan perbaikan sel-sel jaringan luka. Biasanya fase ini akan berakhir dalam waktu dua minggu.
3. Fase Maturasi
Seperti namanya maturasi maka luka akan terjadi proses pematangan pada fase ini. Proses pematangan ini terdiri dari absorpsi kembali jaringan yang berlebih, pengerutan luka sesuai dengan gaya gravitasi dan jadinya perupaan kembali jaringan yang gres terbentuk. Fase ini sanggup berlangsung berbulan-bulan sesuai jenis dan lebarnya luka.
Posting Komentar untuk "Mengetahui Macam-Macam Balutan Luka"