Contoh Pantun Idul Fitri 1440 Hijriyah Terbaru Tahun 2019
Contoh Pantun Idul Fitri - , Tak terasa, sebentar lagi ramadhan tiba. Setelah ramadhan, idul fitri yang banyak dinanti kembali hadir dengan segala keramaian dan kunjungan silaturahim. Sanak saudara saling mengunjungi sambil memohon maaf jikalau memang ada salah. Lalu, bagaimana jikalau jarak membentang memisahkan? Hingga tidak bisa mendekat untuk hanya sekedar mengulurkan tangan, bersalaman dan meminta maaf.
Tidak perlu bersedih. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk tetap menjalin silaturahim. Apalagi dengan teknologi yang cukup canggih kita sanggup mengucapkan idul fitri melalui SMS ataupun telpon. Selain itu juga bisa melalui aneka macam sosial media yang kita punya ibarat Whatsapp, Facebook, Instagram dan lain-lainnya. Biasanya dalam mengucapkan odul fitri melalui sosial media atau SMS kita melampirkan kata-kata mutiara ataupun pantun. Nah bagi kalian yang mencari teladan pantun idul fitri berikut ini fahrinheit mempunyai beberapa pantun yang bisa dimanfaatkan untuk saling berkirim pesan dan menghantarkan salam hangat untuk keluarga jauh. Langsung saja berikut ini beberapa teladan pantun idul fitri :
Baca Juga : Contoh Pantun Idul Adha Terbaru
Nah itulah beberapa teladan pantun idul fitri dalam bahasa Indonesia. Di negara kita, bermacam-macam suku budaya dengan bermacam-macam pula bahasanya. Seperti di Jawa. Pantun dalam bahasa jawa disebut parikan. Dari kata "parik" yang artinya berjejer. Maksudnya, diksi irama sama di selesai kalimat sebagai sebuah seni yang sangat indah.
Bagi anda yang mencari teladan pantun idul fitri dalam bahasa jawa, berikut ini fahrinheit ada beberapa teladan pantun idul fitri dalam bahasa jawa. Bagi orang jawa, wajib baca!
Sebetulnya, bagaimana sejarah dari pantun itu sendiri? Mengapa meskipun berbeda suku, pantun hampir menjadi budaya yang sama pada beberapa suku. Seperti suku betawi, padang, jawa, bugis, sunda, dan aneka macam suku lainnya?
Dari aneka macam sumber, pantun berasa dari bahasa minang yang artinya petuntun. Sedangkan pantun sendiri pertama ditemukan oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau. Maka dari itu, pantun justru lebih banyak digunakan oleh orang-orang melayu.
Dimana-mana pantun berisi sampiran dan isi. Sampiran hanya sebagai kalimat awalan untuk menyamakan selesai suara kalimat pada baris isinya. Pantun juga disebut puisi usang dengan keindahan iramanya. Bagi moral betawi, pantun sangat penting digunakan ketika ada program nikahan. Dimana digunakan sebagai program palang pintu. Calon pengantin laki-laki beserta tamunya hanya diperbolehkan masuk jikalau bisa membalas pantun dari tuan rumah atau calon pengantin perempuan.
Baca Juga : Contoh Pantun Penutup Pidato yang Lucu
Di Melayu sendiri, pantun banyak jenisnya. Ada pantun nasehat, pantun jenaka, pantun teka teki, dan pantun lainnya. Masing-masing jenis ini dibedakan berdasarkan isinya. Pantun jenaka berisi komedi yang bisa menciptakan tertawa bagi pendengarnya. Pantun nasehat berisi untaian nasehat hidup yang sangat berkhasiat namun dikemas dengan diksi bahasa pantun yang bagus. Sedangkan pantun teka-teki berisi tebak-tebakan yang meminta lawannya untuk menebak dengan memakai pantun juga. Itulah beberapa teladan pantun idul fitri beserta sejarah bagaimana awal mula pantun ada. Demikian artikel kali ini, agar bermanfaat.
Siang-siang makan soto babat, di atas atap
Lalu turun mojok di kantin
Meskipun tangan tak mungkin menjabat, dan mata tak bisa menatap
Kami haturkan mohon maaf lahir dan batin
Mandi buih sampe berbusa
Pake detergen ibarat biasa
Jika kami banyak salah dan dosa
Saling memaafkan yummy dirasa
Rujak mangga ulekannya bu Ririn
Biar tambah mantep dikasih kedondong
Aduh uwak, jangan cuma dipamerin
Bagi opor ayamnya dong
Jalan ke sungai ketemu buaya
Jangan lupa petik buah kelapa
Meski jauh ketika hari raya
Niat hati pengen nak jumpa
Lalu turun mojok di kantin
Meskipun tangan tak mungkin menjabat, dan mata tak bisa menatap
Kami haturkan mohon maaf lahir dan batin
Buah duren enaknya dibelah
Dimakan sama buah pepaya
Jika kami ada salah
Mohon dimaafin ya
Dimakan sama buah pepaya
Jika kami ada salah
Mohon dimaafin ya
Mandi buih sampe berbusa
Pake detergen ibarat biasa
Jika kami banyak salah dan dosa
Saling memaafkan yummy dirasa
Muter kota naik delman
Nyampe di rumah masakannya jadi gosong
Habis nanti kita salaman
Salah dan khilaf jadi kosong-kosong
Taqobbalallahu minna waminkum
Selamat Idul Fitri 2019
Nyampe di rumah masakannya jadi gosong
Habis nanti kita salaman
Salah dan khilaf jadi kosong-kosong
Taqobbalallahu minna waminkum
Selamat Idul Fitri 2019
Rujak mangga ulekannya bu Ririn
Biar tambah mantep dikasih kedondong
Aduh uwak, jangan cuma dipamerin
Bagi opor ayamnya dong
Bangun rumah pake kerikil bata
Motong bambunya pake belati
Meskipun lebaran jauh di mata
Tapi angpaonya selalu bersahabat di hati
Motong bambunya pake belati
Meskipun lebaran jauh di mata
Tapi angpaonya selalu bersahabat di hati
Jalan ke sungai ketemu buaya
Jangan lupa petik buah kelapa
Meski jauh ketika hari raya
Niat hati pengen nak jumpa
Pergi haji berbarengan
Jangan terlepas ketika thawaf
Sebelum amplop hingga di tangan
Kami haturkan segala pinta maaf atas salah yang khilaf
Minal 'Aidin Wal Faidzin
Selamat Idul Fitri 1440 H
Jangan terlepas ketika thawaf
Sebelum amplop hingga di tangan
Kami haturkan segala pinta maaf atas salah yang khilaf
Minal 'Aidin Wal Faidzin
Selamat Idul Fitri 1440 H
Baca Juga : Contoh Pantun Idul Adha Terbaru
Nah itulah beberapa teladan pantun idul fitri dalam bahasa Indonesia. Di negara kita, bermacam-macam suku budaya dengan bermacam-macam pula bahasanya. Seperti di Jawa. Pantun dalam bahasa jawa disebut parikan. Dari kata "parik" yang artinya berjejer. Maksudnya, diksi irama sama di selesai kalimat sebagai sebuah seni yang sangat indah.
Bagi anda yang mencari teladan pantun idul fitri dalam bahasa jawa, berikut ini fahrinheit ada beberapa teladan pantun idul fitri dalam bahasa jawa. Bagi orang jawa, wajib baca!
Nyemplung kali disasar boyo
Langsung mlayu nganti tekan gapuro
Sak sampunipun ibadah riyoyo
Kulo sakeluarga nyuwun pangapuro
Lemah garing lemah teles
Yen ono sing apik, gusti Alloh dewe sing bakalan bales
Langsung mlayu nganti tekan gapuro
Sak sampunipun ibadah riyoyo
Kulo sakeluarga nyuwun pangapuro
Sego dibungkus janur jenenge kupat
Enak dipangan karone godong koro
Nek menawi wonten lepat
Kulo nyuwun agungin pangapuro
Enak dipangan karone godong koro
Nek menawi wonten lepat
Kulo nyuwun agungin pangapuro
Lemah garing lemah teles
Yen ono sing apik, gusti Alloh dewe sing bakalan bales
Tuku sate ning warunge pak yadi
Tambah gule ning warunge bu titin
Kulo ngaturaken sugeng riyadi
Mohon maaf lahir dan batin
Tambah gule ning warunge bu titin
Kulo ngaturaken sugeng riyadi
Mohon maaf lahir dan batin
Sebetulnya, bagaimana sejarah dari pantun itu sendiri? Mengapa meskipun berbeda suku, pantun hampir menjadi budaya yang sama pada beberapa suku. Seperti suku betawi, padang, jawa, bugis, sunda, dan aneka macam suku lainnya?
Dari aneka macam sumber, pantun berasa dari bahasa minang yang artinya petuntun. Sedangkan pantun sendiri pertama ditemukan oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau. Maka dari itu, pantun justru lebih banyak digunakan oleh orang-orang melayu.
Dimana-mana pantun berisi sampiran dan isi. Sampiran hanya sebagai kalimat awalan untuk menyamakan selesai suara kalimat pada baris isinya. Pantun juga disebut puisi usang dengan keindahan iramanya. Bagi moral betawi, pantun sangat penting digunakan ketika ada program nikahan. Dimana digunakan sebagai program palang pintu. Calon pengantin laki-laki beserta tamunya hanya diperbolehkan masuk jikalau bisa membalas pantun dari tuan rumah atau calon pengantin perempuan.
Baca Juga : Contoh Pantun Penutup Pidato yang Lucu
Di Melayu sendiri, pantun banyak jenisnya. Ada pantun nasehat, pantun jenaka, pantun teka teki, dan pantun lainnya. Masing-masing jenis ini dibedakan berdasarkan isinya. Pantun jenaka berisi komedi yang bisa menciptakan tertawa bagi pendengarnya. Pantun nasehat berisi untaian nasehat hidup yang sangat berkhasiat namun dikemas dengan diksi bahasa pantun yang bagus. Sedangkan pantun teka-teki berisi tebak-tebakan yang meminta lawannya untuk menebak dengan memakai pantun juga. Itulah beberapa teladan pantun idul fitri beserta sejarah bagaimana awal mula pantun ada. Demikian artikel kali ini, agar bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Contoh Pantun Idul Fitri 1440 Hijriyah Terbaru Tahun 2019"